Apa yang menyebabkan terjadinya peralihan dari pemerintahan Orde Lama kepada Orde Baru pada sekitar tahun 1966?
Jawaban
Peralihan dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru sekitar tahun 1966 terjadi karena sejumlah faktor politik, ekonomi, dan sosial yang saling berkaitan. Berikut adalah penyebab utamanya:
- Ketidakstabilan Politik
Kudeta G30S/PKI (1965): Peristiwa ini menjadi pemicu utama. Gerakan 30 September 1965 yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) menyebabkan terbunuhnya enam jenderal TNI AD. Situasi ini menimbulkan gejolak politik dan ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Presiden Soekarno.
Krisis kepercayaan terhadap Soekarno: Setelah peristiwa G30S, Soekarno dianggap tidak tegas dalam menangani PKI dan tidak memberikan kejelasan mengenai keterlibatannya. - Krisis Ekonomi
Inflasi Tinggi: Pada akhir masa Orde Lama, inflasi di Indonesia mencapai lebih dari 600%. Harga barang melambung tinggi, dan daya beli masyarakat menurun drastis.
Kebijakan Ekonomi yang Tidak Efektif: Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah Orde Lama dinilai tidak mampu mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, dan kelangkaan kebutuhan pokok. - Krisis Sosial
Ketegangan Ideologi: Ada ketegangan antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis. PKI semakin dominan dalam politik Indonesia, sehingga memicu konflik dengan kelompok lain, termasuk TNI.
Demonstrasi Mahasiswa dan Rakyat: Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan kelompok lainnya menuntut Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang meliputi pembubaran PKI, perombakan kabinet, dan penurunan harga. - Peran Militer
Penguatan TNI: Setelah peristiwa G30S, TNI AD, di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto, menjadi semakin kuat. Militer mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan situasi dan melindungi stabilitas negara.
Supersemar (11 Maret 1966): Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberikan kewenangan kepada Soeharto untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Supersemar menjadi dasar legitimasi bagi Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan. - Kelemahan Orde Lama
Kecenderungan Otoriter: Pemerintahan Soekarno beralih menjadi lebih otoriter dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang memberlakukan kembali UUD 1945. Kekuasaan terpusat pada dirinya, sehingga mengundang kritik.
Ketergantungan pada PKI: Kedekatan Soekarno dengan PKI menimbulkan ketidakpercayaan dari berbagai kalangan, terutama militer dan kelompok agama.
Dampak Peralihan
Pada Maret 1966, Jenderal Soeharto resmi memegang kekuasaan setelah Supersemar. Dalam beberapa tahun berikutnya, Soeharto mengonsolidasikan kekuasaannya dan mendeklarasikan era Orde Baru dengan fokus pada stabilitas politik dan pembangunan ekonomi, menggantikan ideologi “Revolusi” yang diusung Soekarno.

